Berikut beberapa fakta unik mengenai kebiasaan menguap yang biasa dilakukan oleh semua orang :
1. Menguap bisa menular
Ini benar, dan mungkin Anda juga pernah mengalaminya. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa ketika ditunjukkan video orang yang tengah menguap, sekitar 50 persen orang akan ikut menguap. Hal ini bahkan terjadi pada hewan! Sebuah penelitian tahun 2004 menemukan bahwa hewan juga ikut menguap ketika melihat hewan lain atau bahkan manusia menguap.
Namun tampaknya hal ini bukan hal yang aneh. Robert Provine, seorang psikolog dan ahli saraf menjelaskan bahwa beberapa reaksi manusia memang bisa menular pada orang lain seperti tawa dan kebiasaan menguap. Orang yang mudah 'tertular' ketika melihat orang lain menguap juga dianggap memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi.
2. Menguap lebih menular antar sahabat
Sebuah penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa tak semua kebiasaan menguap bisa menular. Menguap bisa sangat menular antar sahabat atau seseorang dengan hubungan yang dekat. Peneliti menunjukkan bahwa semakin dekat hubungan Anda dengan seseorang maka semakin besar kemungkinan Anda akan tertular ketika mereka menguap. Hal ini masuk akal mengingat adanya teori empati pada poin pertama.
3. Menguap bisa jadi tanda sebuah penyakit
Menguap mungkin bukan tanda penyakit yang sangat serius atau berbahaya. Namun jika Anda terus-terusan menguap, ini bisa menandakan ada hal yang salah dengan kesehatan Anda. Bisa jadi berhubungan dengan otak, jantung, saraf, atau masalah tidur.
4. Janin juga bisa menguap
Meski belum diketahui penyebabnya, namun peneliti menunjukkan bahwa janin dalam rahim juga bisa menguap. Sebuah penelitian pada tahun 2012 menunjukkan gambar janin yang tengah membuka mulutnya. Peneliti berasumsi bahwa hal ini berhubungan dengan perkembangan otak pada janin. Selain itu, janin yang menguap bisa menjadi tanda perkembangan yang normal.
5. Rata-rata orang menguap selama 6 detik
Mungkin belum ada penelitian yang bisa menjelaskan teori ini, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seseorang menguap selama enam detik. Selama enam detik itu, detak jantung meningkat. Sebuah penelitian tahun 2012 juga menunjukkan bahwa psikologis dan tubuh manusia berubah sebelum dan setelah menguap. Tubuh dan mental berubah hanya dalam waktu enam detik. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa efek menguap pada tubuh ini tak bisa digantikan dengan apapun, bahkan dengan cara menarik napas panjang.
Ini benar, dan mungkin Anda juga pernah mengalaminya. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa ketika ditunjukkan video orang yang tengah menguap, sekitar 50 persen orang akan ikut menguap. Hal ini bahkan terjadi pada hewan! Sebuah penelitian tahun 2004 menemukan bahwa hewan juga ikut menguap ketika melihat hewan lain atau bahkan manusia menguap.
Namun tampaknya hal ini bukan hal yang aneh. Robert Provine, seorang psikolog dan ahli saraf menjelaskan bahwa beberapa reaksi manusia memang bisa menular pada orang lain seperti tawa dan kebiasaan menguap. Orang yang mudah 'tertular' ketika melihat orang lain menguap juga dianggap memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi.
2. Menguap lebih menular antar sahabat
Sebuah penelitian tahun 2012 menunjukkan bahwa tak semua kebiasaan menguap bisa menular. Menguap bisa sangat menular antar sahabat atau seseorang dengan hubungan yang dekat. Peneliti menunjukkan bahwa semakin dekat hubungan Anda dengan seseorang maka semakin besar kemungkinan Anda akan tertular ketika mereka menguap. Hal ini masuk akal mengingat adanya teori empati pada poin pertama.
3. Menguap bisa jadi tanda sebuah penyakit
Menguap mungkin bukan tanda penyakit yang sangat serius atau berbahaya. Namun jika Anda terus-terusan menguap, ini bisa menandakan ada hal yang salah dengan kesehatan Anda. Bisa jadi berhubungan dengan otak, jantung, saraf, atau masalah tidur.
4. Janin juga bisa menguap
Meski belum diketahui penyebabnya, namun peneliti menunjukkan bahwa janin dalam rahim juga bisa menguap. Sebuah penelitian pada tahun 2012 menunjukkan gambar janin yang tengah membuka mulutnya. Peneliti berasumsi bahwa hal ini berhubungan dengan perkembangan otak pada janin. Selain itu, janin yang menguap bisa menjadi tanda perkembangan yang normal.
5. Rata-rata orang menguap selama 6 detik
Mungkin belum ada penelitian yang bisa menjelaskan teori ini, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seseorang menguap selama enam detik. Selama enam detik itu, detak jantung meningkat. Sebuah penelitian tahun 2012 juga menunjukkan bahwa psikologis dan tubuh manusia berubah sebelum dan setelah menguap. Tubuh dan mental berubah hanya dalam waktu enam detik. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa efek menguap pada tubuh ini tak bisa digantikan dengan apapun, bahkan dengan cara menarik napas panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar