Selasa, 24 Juli 2012
8 Negara Yang Tak Perlu Membayar Pajak
Pajak pribadi adalah sumber pemasukan utama buat pemerintah di banyak negara. Tetapi, di negara-negara yang ada di daftar ini, Anda bisa yakin tidak perlu membayar pajak. Tertarik pindah ke sana?
Jutaan orang setiap tahun membayar pajak pendapatan karena ini menjadi sumber pemasukan utama pemerintahan di banyak negara. Tetapi ada beberapa negara yang Anda bisa yakin 100 persen tak perlu membayar pajak pendapatan berdasarkan survey KPMG pada 2011 di 96 negara. Beberapa negara ini sudah dikenal sebagai tempat 'aman dari pajak', yang lain menggunakan kekayaan alam untuk membiayai pengeluaran negara. Mana saja negara-negara itu?
1. Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab adalah salah satu negara dengan pemasukan per kapita tertinggi di dunia, $ 48.200 (Rp 404 juta) dan tidak menarik pajak pemasukan atau keuntungan modal.
Meski tidak menarik pajak pemasukan, negara ini, sebagai eksportir ketiga terbesar minyak mentah dunia, bergantung pada pajak dari perusahaan minyak yang membayar sampai 55 persen untuk pajak perusahaan. Bank-bank internasional bahkan membayar sampai 20 persen pajak. Pemasukan ini mencapai 80 persen dari pemasukan negara pada 2010, sementara pemasukan dari pajak-pajak lain, biaya, serta bea cukai hanya mencapai 12 persen pemasukan negara.
Pekerja asing tidak perlu membayar biaya jaminan sosial di negara-negara Arab, tapi warga negara UEA harus membayar 5 persen dari total pemasukan mereka setiap bulan untuk jaminan sosial. Perusahaan juga harus membayar kontribusi 12,5 persen dari gaji standar karyawan untuk jaminan sosial dan pensiun. Pajak-pajak tak langsung lain termasuk rumah, jalan tol, dan wilayah. UEA juga menerapkan pajak alkohol 50 persen dan jika alkohol akan diminum di rumah, dikenai pajak 30 persen.
2. Qatar
Qatar yang kaya gas alam menjadi negara terkaya di dunia tahun ini dengan PDB mencapai $88 ribu (Rp 830,9 juta) menurut Forbes.
Dengan bergantung pada persediaan gas alamnya -- ketiga terbesar di dunia -- untuk pemasukan, Qatar melakukan investasi besar-besaran pada infrastruktur untuk mencairkan dan mengekspor komoditas tersebut. Negara ini tidak mengenakan pajak pendapatan pribadi, dividen, keuntungan, royalti, keuntungan modal, dan properti. Meski begitu warga negara Qatar harus berkontribusi 5 persen dari pendapatan mereka untuk jaminan sosial, sementara perusahaan harus membayar 10 persen dana tersebut.
Baru-baru ini muncul laporan yang menyatakan bahwa pemerintah tengah berusaha menjalankan pajak pertambahan nilai dalam upaya memperluas sumber-sumber pemasukannya. Pajak tidak langsung lain termasuk biaya 5 persen dari barang impor.
3. Oman
Seperti negara-negara Timur Tengah lainnya, Oman mendapat pemasukan dari minyak mentah.
Pemasukan dari minyak mentah Oman naik 35 persen pada bulan April menjadi $8,49 miliar dibanding bulan yang sama tahun lalu dan mencapai 71 persen pemasukan total negara kesultanan tersebut. Meski tidak ada pajak pendapatan atau pajak keuntungan modal di Oman, warga harus berkontribusi 6,5 persen untuk jaminan sosial. Pembelian properti juga kena biaya 'materai' 3 persen.
Ada kebencian tumbuh terhadap para ekspatriat Oman yang mencapai 800 ribu, sementara angka pengangguran pada warga negara Oman mencapai 24,4 persen pada 2010 dan terus naik.
4. Kuwait
Sebagai eksportir minyak bumi keenam terbesar di dunia, Kuwait mendapat pemasukan $63,5 miliar antara April sampai November tahun lalu, menyuplai 95 persen dari pemasukan total negara tersebut.
Meski tidak ada pajak pemasukan, warga negara Kuwait harus menyumbang 7,5 persen gaji untuk jaminan sosial, sementara perusahaan harus membayar sumbangan 11 persen. IMF sudah meminta Kuwait mengenakan pajak pertambahan nilai dan sistem pajak yang komprehensif.
5. Kepulauan Cayman
Kepulauan Cayman menjadi tujuan menarik buat orang-orang kaya karena tidak menerapkan pajak pendapatan atau keuntungan modal, dan tidak menerapkan kewajiban sumbangan jaminan sosial.
Meski begitu perusahaan harus membayar tunjangan pensiun semua pekerja, termasuk ekspatriat, yang sudah bekerja selama 9 bulan di sana. Kepulauan Cayman memberlakukan pajak tak langsung seperti bea impor yang bisa mencapai 25 persen.
Standar hidup yang tinggi di kepulauan ini juga berarti harga properti yang mahal. Rata-rata harga apartemen di sana mencapai $ 550 ribu (Rp 5,1 miliar) dan rata-rata harga rumah $ 736 ribu (Rp 6,9 miliar).
6. Bahrain
Tanpa pajak pendapatan, pemasukan Bahrain bergantung pada ladang minyak Abu Safa yang menyuplai sekitar 70 persen anggaran negara.
Warga negara Bahrain harus menyumbang 7 persen pemasukan ke pemerintah, sementara ekspatriat atau pekerja asing hanya 1 persen. Meski begitu perusahaan harus membayar 12 persen dari pemasukan karyawannya untuk jaminan sosial, dan 3 persen untuk pekerja asing. Pajak tak langsung lain termasuk bea meterai yang mencapai 3 persen harga properti atau transfer real estate. Ekspatriat juga harus membayar pajak 10 persen saat menyewa rumah.
sayangnya, Bahrain mengalami defisit anggaran $83 juta pada 2011 dan berpikiran untuk mengeluarkan saham internasional.
7. Bermuda
Bermuda memiliki salah satu standar hidup tertinggi di dunia.
Meski tidak ada pajak pendapatan, pekerja bisa diminta oleh perusahaan untuk berkontribusi 5,75 persen sampai 16 persen dari gaji setelah gaji mereka mencapai $750 ribu. Pekerja juga harus membayar $30,40 per minggu untuk asuransi jaminan sosial yang dibebankan ke perusahaan. Ada juga pajak properti sampai 19 persen, tergantung harga tanah.
Bea cukai barang impor juga menjadi sumber pendapatan utama pemerintah. Mereka yang pindah ke Bermuda akan dikenai bea 25 persen untuk barang-barang yang mereka bawa. Dengan pajak relatif rendah, negara ini menjadi magnet buat perusahaan-perusahaan interasional, ada 20 persen populasinya yang berasal dari negara asing. Tetapi, ingat, izin bekerja selama 10 tahun dikenai biaya $ 20 ribu.
8. Kepulauan Bahama
Di antara negara-negara kaya Karibia lainnya, Kepulauan Bahama memiliki ekonomi yang sangat bergantung pada turisme dan perbankan internasional.
Sekitar 70 persen pemasukan negara berasal dari bea barang impor. Meski tidak ada pajak pendapatan pribadi, pegawai harus menyumbangkan 3,9 persen gaji mereka (maksimal $ 26 ribu setahun) untuk Asuransi Nasional. Perusahaan juga harus menyumbangkan 5,9 persen gaji pegawai untuk program ini. Pajak properti di negara ini juga termasuk rendah, yaitu 1 persen.
Meski terkenal sebagai pusat keuangan, Kepulauan Bahama memiliki tingkat pengangguran 15 persen dan partai-partai politik berebut soal proyek eksplorasi minyak di perairannya yang dapat merusak situs-situs wisata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar